Senin, 21 November 2016
Kamis, 08 September 2016
Sabtu, 07 Mei 2016
Kegiatan SBH Pangkalan Puskesmas Purbalingga
Malam kebersamaan
Makan Bersama
Menanam TOGA
Upacara Pengukuhan SBH
Kegiatan Saka Bakti Husada Pangkalan Puskesmas Putbalingga
Kamis, 14 April 2016
SAKA BAKTI HUSADA KRIDA BINA OBAT
SAKA BAKTI HUSADA
KRIDA BINA OBAT
A. Bentuk
Lambang Saka Bakti Husada berbentuk segi lima beraturan dengan panjang sisi masing-masin 5 cm.
B. Isi
- 1. Gambar lambang kesehatan.
- 2. Gambar 2 buah tunas kelapa simetris dan sebuah bintang bersudut lima.
- 3. Tulisan Saka Bakti Husada.
C. Warna
- 1. Warna dasar lambang Saka Bakti Husada adalah kuning.
- 2. Lambang kesehatan berwarna dasar putih, daun mahkota bunga Wijayakusuma putih palang hijau, lima kelopak bunga hijau, dan tulisan Saka Bakti Husada hitam.
- 3. Dua buah tunas kelapa simetris berwarna hijau.
- 4. Tulisan Saka Bakti Husada berwarna hitam.
- 5. Bintang bersudut lima berwarna kuning emas, bergaris tepi berwarna hitam.
D. Arti Kiasan
- 1. Bentuk segi lima berarti falsafah Pancasila.
- 2. Warna kuning berarti usaha memberi penyuluhan dan bimbingan.
- 3. Warna hijau di dalam bunga Wijayakusuma dengan lima helai daun mahkota menggambarkan tujuan Pembangunan Kesehatan sesuai dengan Sistem Kesehatan Nasional.
- 4. Bunga Wijayakusuma ditopang oleh lima kelopak daun berwarna hijau menggambarkan Panca Karya Husada.
- 5. Palang hijau menggambarkan pelayanan kesehatan.
- 6. Bunga Wijayakusuma dengan lima daun mahkota berwarna putih dan kelopak daun berwarna hijau mempunyai makna pengabdian yang luhur.
- 7. Tulisan Saka Bakti Husada berarti Satuan Karya Pramuka yang mengabdi dlam upaya Kesehatan paripurna.
- 8. Dua buah tunas kelapa simetris dan bintang menggambarkan bahwa setiap anggota Gerakan Pramuka ikut serta melaksanakan Pembangunan Kesehatan Nasional dengan menggunakan prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan, sesuai dengan cita-cita luhur Gerakan Pramuka.
E. Pemakaian.
- 1. Lambang Saka Bakti Husada yang terbuat dari kain dipakai pada lengan baju sebelah kiri, kira-kira 5 cm dibawah jahitan pundak baju.
- 2. Lambang ini hanya dipakai pada saat mengikuti kegiatan saka.
KRIDA BINA OBAT
Krida Bina Obat adalah salah satu dari enam krida yang ada di Saka Bakti Husada, krida ini mengampu tentang materi-materi obat, dari yang herbal sampai obat-obat kimia.
Krida Bina Obat sendiri memiliki 5 SKK (Syarat Kecakapan Khusus), yaitu:
Krida Bina Obat sendiri memiliki 5 SKK (Syarat Kecakapan Khusus), yaitu:
- SKK Pemahaman Obat
- SKK Tanaman Obat Keluarga
- SKK Pencegahan dan Penanggulangan Penyalah gunaan Zat Adiktif
- SKK Bahan Berbahaya Bagi Kesehatan
- SKK Pembinaan Kosmetik
SKK Pencegahan dan Penanggulangan Penyalahgunaan Zat Adiktif
Zat adiktif adalah bahan makanan atau yang apabila dikonsumsi oleh manusia dapat menyebabkan ketagihan. Yang termasuk benda-benda adiktif antara lain rokok dan minuman beralkohol.
ROKOK
Mengandung lebih dari 4.000 macam zat, antara lain:
Tar, berupa cairan berwarna cokelat. Dapat merusak paru-paru, menghambat sirkulasi oksigen dalam darah,menyebabkan kanker, dan gangguan pernapasan seperti bronkitis.
Nikotin, bersifat racun. Pada rokok, inilah bahan yang bersifat adiktif. Dampak dari penggunaan nikotin antara lain kerusakan jaringan otak dan hati,membuat bagian tubuh yang terpapar menjadi kuning, menaikkan tekanan darah, dan memacu kerja jantung.
Karbon monoksida, bersifat racun, tidak berwarna maupun berbau. Mengikat hemoglobin lebih kuat daripada oksigen, sehingga tubuh berpotensi kekurangan oksigen.
Dampak negatif dari rokok antara lain:
• Kanker paru-paru
• Penyakit jantung
• Bronkitis
• dll.
MINUMAN KERAS
Minuman keras adalah cairan jernih, tidak berwarna, berasa pahit, dan bersifat memabukkan. Setiap minuman keras mengandung alkohol. Minuman keras digolongkan berdasarkan kandungan alkoholnya. Contohnya:
• Bir, mengandung alkohol sebesar 3-7%.
• Anggur, mengandung alkohol sebesar 12-14%.
• Gin, rum, wiski, dan brandi, mengandung alkohol sebesar 35%.
Dampak negatif minuman keras antara lain:
• Sirosis hati
• Gastritis
• Kanker mulut, tenggorokan, dan esofagus
• Hilangnya sejumlah jaringan otot dalam lengan dan kaki, bahkan dapat menyebabkan pelunakan pada otot jantung
• Rusaknya pankreas
• Besarnya resiko terkena infeksi, pneumonia, dan memar
• Karena sifatnya depresan, dapat menidurkan berbagai bagian otak dan sistem saraf.
• Kematian tak terduga jika alkohol diminum bersama dengan obat lain
Karena dapat menyebabkan tidurnya berbagai bagian otak dan sistem saraf, maka dapat terjadi gejala antara lain:
• Kelainan psikologis-alkoholik
• gejala hilang akal secara total
• paranoia alkoholik (mudah curiga, cemburu, suka menuduh, dan sering terganggu dalam mengekspresikan kejadian-kejadian di sekitarnya dan mungkin mengalami keadaan jiwa yang tidak stabil.
• sindrom Vernicke (penyakit kurang gizi pada pecandu alkohol, terutama kelompok vitamin B. Ditandai dengan meningkatnya frekuensi mengigau, bingung, takut, sulit berjalan, dan hilang ingatan.)
• sindrom Karsakoff (kelainan yang menyebabkan otak rusak sehingga penderita tidak dapat berorientasi terhadap waktu dan tempat serta merasa lemah dan geli pada lengan dan kaki karena saraf yang menuju daerah ini dipengaruhi.)
• Delirium tremens (perubahan kejiwaan yang sangat serius akibat konsumsi minuman keras dalam jangka waktu yang terlalu lama dan penarikan diri akibat ketagihan alkohol secara psikologis.)
ZAT PSIKOTROPIKA
Zat psikotropika adalah zat atau bahan baik alami maupun sintetis yang dapat mempengaruhi pikiran atau sistem saraf.
Ada 5 golongan zat psikotropika, yaitu:
Obat Psikoaktif
Adalah obat yang digunakan dalam ilmu kedokteran jiwa untuk mengobati penyakit mental dan saraf. Jika ada orang yang ketagihan obat jenis ini, maka dia akan menginginkan dosis yang semakin lama semakin besar. Konsumsi terus-menerus dapat menyebabkan kerusakan permanen pada otak dan dapat menyebabkan kematian.
Depresan
Adalah obat yang berfungsi untuk menenangkan orang yang sedang depresi. Obat-obat yang termasuk depresan adalah opiat (yang termasuk alami), sementara itu yang sintetis antara lain:
• Heroin, memberikan sensasi, seperti menghilangkan rasa sakit, yang menyebabkan pengguna mengalami rasa senang yang luar biasa. Penggunaannya dengan cara disuntikkan. Pada pecandu, jika tidak menggunakan heroin setiap 4-6 jam maka akan merasakan mual, muntah-muntah, nyeri di lambung, keringat dingin, dan demam. Jika overdosis dapat menyebabkan kematian.
• Morfin, menyebabkan rasa lesu, ngantuk, kebingungan, perasaan bahagia yang berlebihan, dan gangguan sistem pernapasan.
• Metadon, merupakan obat kedua yang paling banyak menyebabkan kecanduan setelah heroin. Diberikan kepada pengguna heroin yang sedng diobati untuk mengurangi kerasnya gejala-gejala pecandu heroin yang sedang diobati.
• Barbiturat (pil tidur), memberikan efek menenangkan dan tidur lelap. Orang yang ketagihan akan mengalami gejala seperti demam dan kejang-kejang. Konsumsi terus-menerus dapat menyebabkan kematian.
Stimulan
Adalah zat yang dapat meningkatkan fungsi berbagai organ tubuh melalui efeknya terhadap sistem saraf pusat. Dapat membuat orang lebih aktif, maksudnya mempercepat reaksi badan dan memberikan perasaan tersedianya tenaga yang tidak terbatas, serta dapat juga meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah. Contohnya adalah amfetamin, dapat menghilangkan rasa kantuk, jika dipakai berlebihan menimbulkan efek psikotik. Jika dipakai saat kelelahan yang berlebihan dapat menimbulkan halusinasi dan paranoia.
Halusinogen
Adalah zat yang dapat menimbulkan halusinasi bagi si pemakai. Contohnya LSD (Lisergic Acid Diethylamide), dapat menyebabkan paranoia yang mengarah pada perilaku agresif. Contoh lain adalah STP, DMT, meskalin, dan psilosibin.
Euforia
Adalah obat yang dapat menyebabkan perasaan nyaman atau gembira. Contohnya adalah mariyuana dan ganja, menyebabkan orang mabuk dan kacau. Jika dikonsumsi saat tenang, terasa nikmat, namun jika dalam kondisi gelisah, dapat menyebabkan panik yang berlebihan.
CIRI-CIRI PECANDU NAPZA (narkotika, psikotropika, dan zat adiktif)
Ciri-ciri fisik:
• mata merah
• mulut kering
• bibir berwarna kecoklatan
• perilakunya tidak wajar
• bicaranya kacau
• daya ingatnya menurun
• Ciri-ciri dini pada anak yang kecanduan:
• anak menjadi pemurung dan penyendiri
• wajah anak pucat dan kuyu
• terdapat bau aneh yang tidak biasa di dalam kamar
• matanya berair dan tangannya gemetar
• napasnya tersengal dan susah tidur
• badannya lesu dan selalu gelisah
• mudah tersinggung, marah, dan suka menentang orang tua
• suka membolos dengan alasan tidak jelas
Zat adiktif adalah bahan makanan atau yang apabila dikonsumsi oleh manusia dapat menyebabkan ketagihan. Yang termasuk benda-benda adiktif antara lain rokok dan minuman beralkohol.
ROKOK
Mengandung lebih dari 4.000 macam zat, antara lain:
Tar, berupa cairan berwarna cokelat. Dapat merusak paru-paru, menghambat sirkulasi oksigen dalam darah,menyebabkan kanker, dan gangguan pernapasan seperti bronkitis.
Nikotin, bersifat racun. Pada rokok, inilah bahan yang bersifat adiktif. Dampak dari penggunaan nikotin antara lain kerusakan jaringan otak dan hati,membuat bagian tubuh yang terpapar menjadi kuning, menaikkan tekanan darah, dan memacu kerja jantung.
Karbon monoksida, bersifat racun, tidak berwarna maupun berbau. Mengikat hemoglobin lebih kuat daripada oksigen, sehingga tubuh berpotensi kekurangan oksigen.
Dampak negatif dari rokok antara lain:
• Kanker paru-paru
• Penyakit jantung
• Bronkitis
• dll.
MINUMAN KERAS
Minuman keras adalah cairan jernih, tidak berwarna, berasa pahit, dan bersifat memabukkan. Setiap minuman keras mengandung alkohol. Minuman keras digolongkan berdasarkan kandungan alkoholnya. Contohnya:
• Bir, mengandung alkohol sebesar 3-7%.
• Anggur, mengandung alkohol sebesar 12-14%.
• Gin, rum, wiski, dan brandi, mengandung alkohol sebesar 35%.
Dampak negatif minuman keras antara lain:
• Sirosis hati
• Gastritis
• Kanker mulut, tenggorokan, dan esofagus
• Hilangnya sejumlah jaringan otot dalam lengan dan kaki, bahkan dapat menyebabkan pelunakan pada otot jantung
• Rusaknya pankreas
• Besarnya resiko terkena infeksi, pneumonia, dan memar
• Karena sifatnya depresan, dapat menidurkan berbagai bagian otak dan sistem saraf.
• Kematian tak terduga jika alkohol diminum bersama dengan obat lain
Karena dapat menyebabkan tidurnya berbagai bagian otak dan sistem saraf, maka dapat terjadi gejala antara lain:
• Kelainan psikologis-alkoholik
• gejala hilang akal secara total
• paranoia alkoholik (mudah curiga, cemburu, suka menuduh, dan sering terganggu dalam mengekspresikan kejadian-kejadian di sekitarnya dan mungkin mengalami keadaan jiwa yang tidak stabil.
• sindrom Vernicke (penyakit kurang gizi pada pecandu alkohol, terutama kelompok vitamin B. Ditandai dengan meningkatnya frekuensi mengigau, bingung, takut, sulit berjalan, dan hilang ingatan.)
• sindrom Karsakoff (kelainan yang menyebabkan otak rusak sehingga penderita tidak dapat berorientasi terhadap waktu dan tempat serta merasa lemah dan geli pada lengan dan kaki karena saraf yang menuju daerah ini dipengaruhi.)
• Delirium tremens (perubahan kejiwaan yang sangat serius akibat konsumsi minuman keras dalam jangka waktu yang terlalu lama dan penarikan diri akibat ketagihan alkohol secara psikologis.)
ZAT PSIKOTROPIKA
Zat psikotropika adalah zat atau bahan baik alami maupun sintetis yang dapat mempengaruhi pikiran atau sistem saraf.
Ada 5 golongan zat psikotropika, yaitu:
Obat Psikoaktif
Adalah obat yang digunakan dalam ilmu kedokteran jiwa untuk mengobati penyakit mental dan saraf. Jika ada orang yang ketagihan obat jenis ini, maka dia akan menginginkan dosis yang semakin lama semakin besar. Konsumsi terus-menerus dapat menyebabkan kerusakan permanen pada otak dan dapat menyebabkan kematian.
Depresan
Adalah obat yang berfungsi untuk menenangkan orang yang sedang depresi. Obat-obat yang termasuk depresan adalah opiat (yang termasuk alami), sementara itu yang sintetis antara lain:
• Heroin, memberikan sensasi, seperti menghilangkan rasa sakit, yang menyebabkan pengguna mengalami rasa senang yang luar biasa. Penggunaannya dengan cara disuntikkan. Pada pecandu, jika tidak menggunakan heroin setiap 4-6 jam maka akan merasakan mual, muntah-muntah, nyeri di lambung, keringat dingin, dan demam. Jika overdosis dapat menyebabkan kematian.
• Morfin, menyebabkan rasa lesu, ngantuk, kebingungan, perasaan bahagia yang berlebihan, dan gangguan sistem pernapasan.
• Metadon, merupakan obat kedua yang paling banyak menyebabkan kecanduan setelah heroin. Diberikan kepada pengguna heroin yang sedng diobati untuk mengurangi kerasnya gejala-gejala pecandu heroin yang sedang diobati.
• Barbiturat (pil tidur), memberikan efek menenangkan dan tidur lelap. Orang yang ketagihan akan mengalami gejala seperti demam dan kejang-kejang. Konsumsi terus-menerus dapat menyebabkan kematian.
Stimulan
Adalah zat yang dapat meningkatkan fungsi berbagai organ tubuh melalui efeknya terhadap sistem saraf pusat. Dapat membuat orang lebih aktif, maksudnya mempercepat reaksi badan dan memberikan perasaan tersedianya tenaga yang tidak terbatas, serta dapat juga meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah. Contohnya adalah amfetamin, dapat menghilangkan rasa kantuk, jika dipakai berlebihan menimbulkan efek psikotik. Jika dipakai saat kelelahan yang berlebihan dapat menimbulkan halusinasi dan paranoia.
Halusinogen
Adalah zat yang dapat menimbulkan halusinasi bagi si pemakai. Contohnya LSD (Lisergic Acid Diethylamide), dapat menyebabkan paranoia yang mengarah pada perilaku agresif. Contoh lain adalah STP, DMT, meskalin, dan psilosibin.
Euforia
Adalah obat yang dapat menyebabkan perasaan nyaman atau gembira. Contohnya adalah mariyuana dan ganja, menyebabkan orang mabuk dan kacau. Jika dikonsumsi saat tenang, terasa nikmat, namun jika dalam kondisi gelisah, dapat menyebabkan panik yang berlebihan.
CIRI-CIRI PECANDU NAPZA (narkotika, psikotropika, dan zat adiktif)
Ciri-ciri fisik:
• mata merah
• mulut kering
• bibir berwarna kecoklatan
• perilakunya tidak wajar
• bicaranya kacau
• daya ingatnya menurun
• Ciri-ciri dini pada anak yang kecanduan:
• anak menjadi pemurung dan penyendiri
• wajah anak pucat dan kuyu
• terdapat bau aneh yang tidak biasa di dalam kamar
• matanya berair dan tangannya gemetar
• napasnya tersengal dan susah tidur
• badannya lesu dan selalu gelisah
• mudah tersinggung, marah, dan suka menentang orang tua
• suka membolos dengan alasan tidak jelas
KEGIATAN SAKA BAKTI HUSADA PANGKALAN PUSKESMAS PURBALINGGA
MINI LOKAKARYA DI PUSKESMAS PURBALINGGA
MINI LOKAKARYA DI PUSKESMAS PURBALINGGA
Bapak ISTOMO PUJI,SKM Kepala Puskesmas Purbalingga
Mini lokakarya di Puskesmas Purbalingga di lakukan setiap bulan
dengan tujuan mengevaluasi semua kegiatan di sub unit
KEGIATAN PENGELOLA OBAT DI PUSKESMAS PURBALINGGA
KEGIATAN PENGELOLA OBAT DI WILAYAH PUSKESMAS PURBALINGGA
PELAYANAN PENGOBATAN DI RUMAH TAHANAN
PENYULUHAN OBAT DI KELAS IBU HAMIL KELURAHAN KEMBARAN KULON
PELAYANAN PENGOBATAN DI SMK DHUAFA
PEMBINAAN BATRA DI WILAYAH PUSKESMAS PURBALINGGA
PELAYANAN PENGOBATAN BURUH PABRIK
PELATIHAN AKREDITASI DI BPTPK GOMBONG
STUDY BANDING DI PUSKESMAS SRANDAKAN YOGYAKARTA
PENYULUHAN KELAS IBU HAMIL DI KELURAHAN PURBALINGGA KIDUL
SENAM IBU HAMIL DI KELAS IBU HAMIL
KEGIATAN SAKA BHAKTI HUSADA
KRIDA BINA OBAT
Langganan:
Postingan (Atom)