Kamis, 03 Agustus 2017
Rabu, 02 Agustus 2017
Minggu, 26 Maret 2017
Penyuluhan Dagusibu Puskesmas Purbalingga
Penyuluhan DaGuSiBu di unit farmasi Puskesmas Purbalingga
Dapatkan
GUnakan
Simpan
Buang
OBAT DENGAN CARA YANG BENAR
GERAKAN KELUARGA SADAR OBAT
Rapat Unit YanKes
Rapat unit pelayanan kesehatan di Puskesmas purbalingga , membahas tentang masalah-masalah yang ada di pelayanan , kritik dan saran dari pasien semua di cari solusinya dan ada rencana tindak lanjut untuk masalah tersebut kemudian bulan berikutnya di evaluasi
Proses Kegiatan Pemetaan Tenaga
Pemetaan tenaga butuh data profil dari semua karyawan puskesmas purbalingga, dari data tersebut di olah antara standar kompetensi tenaga kesehatan dengan kondisi real yang ada di puskesmas kemudian ada Rencana Tindak Lanjut,Monitoring,Evaluasi,Tindak Lanjut
Rapat PKP Puskesmas Purbalingga
Rapat Penilaian Kinerja Puskesmas di awali dengan pembuatan Pedoman PKP,Kerangka Acuan,SK,SOP untuk dokumen telusurnya adalah Notulen dg menggunakan PDCA, Daftar hadir, Foto rapat dan hasil pelaksanaan,
Supervisi dari Dinkes Provinsi tentang management Puskesmas
Ibu enny dr dinkes provinsi yg ramah dan sangat membimbing kita dlm menuju Akreditasi Puskesmas Purbalingga beliau mengajari kita tentang management puskesmas, dari pembuatan PKP, RUK dll
Sabtu, 25 Maret 2017
MATERI SAKA BAKTI HUSADA KRIDA BINA OBAT SKK TANAMAN OBAT KELUARGA
Pengertian TOGA : Tanaman
obat keluarga disebut demikian karena Toga adalah singkatan dari
tanaman obat keluarga. Tanaman obat keluarga pada hakekatnya sebidang
tanah baik di halaman rumah, kebun ataupun ladang yang digunakan untuk
membudidayakan tanaman yang berkhasiat sebagai obat dalam rangka
memenuhi keperluan keluarga akan obat-obatan. Kebun tanaman obat atau
bahan obat dan selanjutnya dapat disalurkan kepada masyarakat ,
khususnya obat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan
Pemanfaatan TOGA :
untuk memenuhi keperluan alam bagi kehidupan, termasuk keperluan untuk
mengatasi masalah-masalah kesehatan secara tradisional (obat). Kenyataan
menunjukkan bahwa obat yang berasal dari sumber bahan alami khususnya
tanaman telah memperlihatkan peranannya dalam penyelenggaraan
upaya-upaya kesehatan masyarakat.
Pemanfaatan TOGA yang digunakan untuk pengobatan gangguan kesehatan keluarga menurut gejala umum :
- Demam panas
- Batuk
- Sakit perut
- Gatal-gatal
Jenis tanaman yang harus
dibudidayakan untuk tanaman obat keluarga adalah jenis-jenis tanaman
yang memenuhi kriteria sebagai berikut:
- Jenis tanaman yang disebutkan dalam buku pemanfaatan tanaman obat . Jenis tanaman yang lazim digunakan sebagai obat didaerah pemukiman.
- Jenis tanaman yang dapat tumbuh dan hidup dengan baik di daerah pemukiman baik dengan tabulapot (tanaman budi daya pot) atau tabulakar(tanaman budi daya pekarangan).
- Jenis tanaman yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan lain misalnya: buah-buahan dan bumbu masak (apotek hidup dan warung hidup)
- Jenis tanaman yang hampir punah
- Jenis tanaman yang masih liar
- Jenis tanaman obat yang disebutkan dalam buku pemanfaatan tanaman adalah tanaman yang sudah lazim di tanam di pekarangan rumah atau tumbuh di daerah pemukiman.
Di zaman serba canggih dan modern
ini, tanaman obat masih cukup populer dan digemari oleh masyarakat,
terutama oleh lapisan masyarakat menengah ke bawah dan juga kelompok
masyarakat yang menyadari dengan benar beragam fungsi dibalik macam-macam tanaman obat yang ada dan tunbuh dengan baik di lahan Indonesia.
Tanaman obat tidak memberikan efek
negatif atau efek samping yang lebih banyak daripada obat-obatan modern
yang diolah dari berbagai macam bahan kimia. Di Indonesia, ada begitu
banyak tanaman obat yang berkualitas tinggi dan bermanfaat sebagai obat
herbal alami.
Macam – Macam Tanaman Obat Keluarga
Macam-macam tanaman obat keluarga atau
lebih dikenal sebagai TOGA (Tanaman Obat Keluarga) merupakan tanaman
yang diperoleh dari hasil budidaya rumahan yang cukup berkhasiat sebagai
obat. Tanaman obat sengaja ditanam di atas sepetak tanah, baik di
halaman rumah, di kebun maupun ladang yang nantinya akan dimanfaatkan
secara pribadi sebagai tanaman obat keluarga.
Sejarah TOGA telah berkembang sejak
lama, berasal dari Mesir Kuno, Yunani Kuno, Cina, Inggris hingga ke
Indonesia. Ada cukup banyak jenis tanaman obat yang masih digunakan
hingga saat ini, diantaranya adalah:
- Daun dewa biasa dimanfaatkan untuk mengobati muntah darah bahkan pembengkakan yang terjadi pada payudara
- Seledri dan belimbing merupakan tanaman obat yang biasa digunakan untuk mengobati hipertensi
- Kelor merupakan jenis tanaman obat yang baik untuk mengobati demam serta panas dalam
- Daun bayam duri bisa menjadi obat alternatif untuk mengatasi anemia
- Kangkung dapat mengatasi masalah sulit tidur yang kerapkali mengganggu waktu istirahat
- Pacar cina dapat dimanfaatkan untuk mengobati penyakit kelamin sedangkan Saga dapat dimanfaatkan untuk mengatasi sariawan serta mengobati batuk
Semua TOGA di atas, cukup Anda ambil
dedaunannya saja. Selain berbagai jenis tanaman obat keluarga,
kenalilah macam-macam tanaman obat dan manfaatnya di bawah ini:
- Temulawak
Temulawak merupakan tanaman obat asli
khas Indonesia yang telah dimanfaatkan sejak lama oleh leluhur kita,
secara turun temurun, temulawak dimanfaatkan untuk mengobati sakit
kuning, perut kembung, maag dan membantu menstabilkan tekanan darah, dan
juga baik untuk meningkatkan sistem kekebalan atau imunitas tubuh.
- Jahe
Sejak zaman dahulu, rimpang jahe
dimanfaatkan untuk mengatasi keluhan masuk angin, mabuk kendaraan serta
sakit kepala dan pusing. Kandungan antioksidan yang terdapat di dalam
rimpang jahe bermanfaat untuk memperlambat proses penuaan, meningkatkan
sistem kekebalan tubuh serta menghambat oksidasi kolesterol.
- Bawang Putih
Memiliki manfaat yang sangat beragam,
dapat dimanfaatkan untuk mengobati flu, batuk, dan mampu membunuh
bakteri serta virus jahat yang menyebabkan penyakit. Penelitian
menunjukkan jika konsumsi bawang putih dapat membantu menurunkan
kolesterol tinggi yang mana dapat mengurangi risiki hipertensi dan
penyakit jantung.
- Sambilito
Hasil dari penelitian mengatakan jika
kandungan Andrigrapholide, senyawa lakton diterpenoid bisiklik yang
terdapat di dalam sambilito bersifat melindungi hati serta terbukti
efektif menjaga kesehatan hati dari berbagai efek negatif parasetamol
maupun galaktosamin, sambiloto juga mampu memperlambat pertumbuhan serta
perkembangan sel kanker.
- Cengkeh
Bermanfaat untuk mengatasi berbagai
keluhan seputar kesehatan, seperti sakit kepala, sakit gigi, mual dan
muntah, masuk angin, perut kembung dan gangguan pada pencernaan, kolera,
asma serta membantu memperlancar sirkulasi darah dan senantiasa selalu
mengatur suhu tubuh.
Macam-macam tanaman obat,
dari tanaman obat keluarga yang memang sengaja ditanam untuk memenuhi
kebutuhan obat-obatan keluarga hingga beberapa jenis tanaman obat yang
populer dan sampai saat ini masih dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat, khususnya obat-obatan.
Fungsi TOGA :
Salah satu fungsi Toga adalah sebagai
sarana untuk mendekatkan tanaman obat kepada upaya-upaya kesehatan
masyarakat yang antara lain meliputi:
- Upaya preventif (pencegahan)
- Upaya promotif (meningkatkan/menjaga kesehatan)
- Upaya kuratif (penyembuhan penyakit) selain itu juga berfungsi untuk
Sarana untuk memperbaiki status gizi
masyarakat, sebab banyak tanaman obat yang dikenal sebagai tanaman
penghasil buah-buahan atau sayur-sayuran misalnya lobak, saledri, pepaya
dan lain-lain.
- Sarana untuk pelestarian alam.
- Pelestarian tanaman bermanfaat, Apabila pembuatan tanaman obat alam tidak diikuti dengan upaya-upaya pembudidayaannya kembali, maka sumber bahan obat alam itu terutama tumbuh-tumbuhan akan mengalami kepunahan.
- Penghijauan.
- Untuk menghijaukan bukit-bukit yang saat ini mengalami penggundulan, dapat dianjurkan penyebarluasan penanaman tanaman obat yang berbentuk pohon-pahon misalnya pohon asam, pohon kedaung, pohon trengguli dan lain-lain.
- Sarana untuk pemerataan pendapatan.
- Toga disamping berfungsi sebagai sarana untuk menyediakan bahan obat bagi keluarga dapat pula berfungsi sebagai sumber penghasilan bagi keluarga tersebut.
- Sarana keindahan.
Dengan adanya Toga dan bila di tata
dengan baik maka hal ini akan menghasilkan keindahan bagi
orang/masyarakat yang ada disekitarnya. Untuk menghasilkan keindahan
diperlukan perawatan terhadap tanaman yang di tanam terutama yang
ditanam di pekarangan rumah.
Berdasarkan kenyataan hingga
sekarang sumber simplisia nabati sebagian masih diperoleh dengan
menebang atau memungut langsung dari tempat tumbuh alami. Sedangkan
pembudidayaan tanaman obat masih terbatas pada jenis-jenis tertentu.
Penambangan simplisia tanpa pertimbangan atau pengelolaan yang baik demi
kesetimbangan alam, akan dapat mengakibatkan kelangkaan. Bahkan sering
terjadi, dengan pengenalan teknologi baru atau pengabaian lingkungan
tumbuh, dapat menimbulkan dampak (akibat) yang merugikan bagi
kelestarian suatu species. Adanya tindakan pembudidayaan, merupakan
suatu tindakan pengadaan atau penyediaan simplisia secara kontinyu dan
teratur yang sekaligus dapat merupakan suatu pelestarian nuftah.
Pembudidayaan tanaman obat dapat pula merupakan usaha utama atau
sambilan yang dapat menambah pendapatan keluarga.
Dipekarangan pengembangan
TOGA (tanaman obat keluarga) berarti pendayagunaan lahan untuk untuk
memenuhi nilai estetika maupun untuk keperluan kesehatan. Umumnya
simplisia hasil budidaya pedesaan mutunya belum tinggi. Hal ini umumnya
karena kurang intensifnya penanaman, meliputi cara bertanam,
pemeliharaan dan panen. Bahkan sering penentuan waktu panen lebih banyak
berorientasi kepada harga pasar dari pada stadia tumbuh yang erat
hubungannya dengan tingginya hasil dan kualitas.
Budidaya tanaman obat pada
hakekatnya adalah suatu cara pengelolaan sehingga suatu tanaman obat
dapat mendatangkan hasil tinggi dan bermutu baik. Keadaan ini bisa
terjadi jika tanaman dapat tumbuh pada lingkungan yang sesuai, antara
lain pada kesuburan tanah sepadan, iklim yang sesuai dengan teknologi
tepat guna.
Tahap pembudidayaan tanaman dilakukan sebagai berikut :
Pengelolaan Tanah
Sebagian
besar tanaman obat diusahakan di tanah kering. Pada dasarnya pengolahan
tanah bertujuan menyiapkan tempat atau media tumbuh yang serasi bagi
pertumbuhan tanaman. Pada kesuburan fisik dan kesuburan kimiawi. Jika
kedua macam kesuburan telah dipenuhi untuk jenis tanaman yang
diusahakan., maka dapat dikatakan tanah tersebut subur bagi tanaman
tersebut. Kesuburan fisik sangat erat hubungannya dengan struktur tanah
yang menggambarkan susunan butiran tanah, udara, dan air, sehingga dapat
menjamin aktivitas akar dalam mengambil zat-zat yang diperlukan
tanaman. Sedangkan kesuburan kimiawi sangat erat hubungannya dengan
kemampuan tanah menyediakan kebutuhan nutrisi tanaman. Kedua kesuburan
tersebut saling berinteraksi dalam menentukan tingkat kesuburan bagi
pertumbuhan tanaman.
Di samping itu, pengolahan tanah
mencakup pula menghilangkan gulma yang merupakan saingan tanaman,
menimbun dan meratakan bahan organik yang penting bagi tanaman serta
pertumbuhannya, saluran drainase untuk mencegah terjadinya kelebihan air
seperti dikehendaki oleh tanaman. Dalam pengolahan tanah memerlukan
waktu mengingat terjadinya proses fisik, kimia dan biologis dalam tanah
sehingga terbentuk suatu media yang baik bagi pertumbuhan tanaman.
Beberapa hal yang patut diperhatikan dalam pengolahan tanah bagi tanaman obat antara lain :
Bagi tanaman obat yang dipungut hasilnya
dalam bentuk umbi (tuber) umumnya dikehendaki pengolahan-pengolahan
tanah cukup dalam (25 – 40 cm), struktur gembur sehingga pertumbuhan
umbi atau rimpang dapat berkembang dengan baik.
Menghindari tercampurnya bahan induk
yang belum melapuk dalam daerah pekarangan tanaman.Untuk itu perlu
adanya waktu yang cukup untuk memberi kesempatan terjadinya proses
pelapukan, antara lain proses oksidasi, sehingga akan terbentuk lapisan
tanah yang menjamin pertumbuhan akar. Hal itu penting yaitu pada waktu
membuat lubang tanah (sedalam 40x 60) bagi tanaman obat berbentuk pohon,
seperti Cengkeh (Eugenia caryophyllata), Kola (Cola nitida).
Pembuatan teras – teras apabila tanah
terlalu miring,agar erosi dapat diperkecil, misal dalam penanaman Sereh
(Cymbopogon nardus ).
Pengolahan tanah intensif, diusahakan
bebas gulma pada awal pertumbuhan, yaitu untuk tanaman obat berhabitur
perdu seperti Kumis kucing (Orthosiphon stamineus), Mentol (Mentha
piperita), Timi (Thymus vulgaris)
Pembuatan guludan sering dilengkapi
dengan saluran drainase yang baik, terutama bagi tanaman yang tidak
toleran terhadap genangan air .Seperti Cabe (Capsicum annuum ).
Penanaman
Dalam penanaman dikenal dua cara utama
yaitu penanaman bahan tanaman (benih atau stek ) secara langsung pada
lahan dan disemaikan dahulu baru kemudian diadakan pemindahan tanaman ke
lahan yang telah disediakan atau disiapkan. Umumnya persemaian diadakan
terutama bagi tanaman yang pada waktu masih kecil memerlukan
pemeliharaan intensif. Tanpa perlakuan tersebut akan mengakibatkan
tingkat kematian yang tinggi. Disamping itu persemaian diperlukan
apabila benih terlalu kecil sehingga sulit untuk mengatur tanaman sesuai
dengan perkembangan teknologi tepat guna.
Tujuan lain dari adanya persemaian agar
dapat memanfaatkan (menghemat) waktu musim tanam tiba (umumnya pada awal
musim hujan), sehingga pada saat musim tiba tanaman telah mengawali
tumbuh lebih dahulu. Contohnya temulawak (Curcuma xanthorrhiza), rimpang
ditunaskan lebih dahulu pada persemaian yang lembab dan agak gelap,
baru kemudian belahan rimpang dengan tunasnya ditanam di lahan.
Hal-hal yang perlu mendapat pertimbangan pada penanaman tanaman obat antara lain :
Mengingat pada umumnya penanaman pada
lahan kering tanpa irigasi dan cuaca cukup panas maka penanaman
dilakukan pada awal musim hujan.
Penanaman dengan jarak atau baris teratur akan lebih baik dipandang dari segi fisiologi tanaman pemeliharaan dan estetika.
Penanaman secara tunggal (monokultur) terutama bagi tanaman yang tidak tahan cahaya matahari, misalnya Mentol (Mentha piperita).
Penanaman ganda dapat dilakukan pada
tanaman yang memerlukan naungan ataupun untuk pertumbuhannya dapat
beradaptasi terhadap sinar matahari tidak langsung, misalnya Kemukus
(Piper cubeba). Tanaman yang dapat saling bertoleransi terhadap
persaingan karena dapat memenuhi beberapa tujuan antara lain: memperluas
areal tanam (pada satu tempat dan waktu bersamaan ditanam lebih dari
satu macam tanaman), menghemat pemeliharaan, memperkecil resiko
kegagalan panen. Penggunaan alat penopang bagi tanaman obat yang
berbatang merambat dengan sistem tanaman ganda, tiang penopang dapat
saja diganti dengan tanaman tegak lalu yang dapat juga menghasilkan.
Populasi tanaman erat hubungannya dengan
hasil, antara lain dipengaruhi oleh terjadinya persaingan antara
tanaman dan kesuburan tanah.
Pemeliharaan Tanaman
Beberapa faktor penghambat produksi,
misalnya gulma, hama penyakit harus ditekan sehingga batas tertentu.
Demikian pula faktor penghambat lingkungan fisik dan kimia, seperti
kekurangan air, tingginya suhu, kesuburan tanah, hendaknya diperkecil
pengaruhnya. Perlu dilakukan pemupukan, misalnya pemupukan nitrogen pada
kandungan alkaloida pada tanaman tembakau (Nicotiana tobacum). Demikian
pula tindakan pemangkasan merupakan bentuk pemeliharaan lain.
Beberapa tindakan pemeliharaan pada tanaman obat adalah:
Bibit yang mudah layu, perlu adanya
penyesuaian waktu tanamnya sehingga tidak mendapat sinar matahari
berlebihan, misalnya penanaman Tempuyung (Sonchus arvensis) hendaknya
dilakukan pada sore hari dan diberi naungan sementara.
Penyiangan yang intensif guna menekan
populasi gulma disamping dapat mengurangi kesempatan tumbuh tanaman
usaha juga dapat mengganggu kebersihan hasil pada saat panen ( misal
pada tanaman Mentha arvensis)
Penimbunan dan penggemburan dilakukan agar memperbaiki sifat tanah tempat tumbuh.
Perbaikan saluran drainase untuk mencegah terjadinya genangan atau kelebihan air yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman.
Untuk mengurangi evaporasi (penguapan)
air tanah, sehingga kelembaban tanah dapat tetap sesuai, dilakukan
pemberian mulsa. Misalnya pada tanaman Jahe (Zingiber officinale)
pemberian mulsa jerami dapat menaikkan hasil sebesar 35% .
Pemangkasan bunga, yang berarti mencegah
perubahan fase vegetatif ke generatif yang banyak memerlukan energi,
sehingga kandungan bahan berkhasiat sebagai sumber energi tidak
berkurang. Pada tanaman Dioscorea compositae kandungan glikosida
diosgenin dapat bertambah dengan dilakukan pemangkasan bunga.
Pemangkasan pucuk batang akan
menstimulir percabangan, sehingga dapat menambah jumlah daun yang tumbuh
serta kandungan alkaloida dalam akar bertambah. Misalnya pada tanaman
Kumiskucing (Orthosiphon stamineus).
Pemupukan nitrogen dapat meningkatkan kandungan alkaloida dalam akar Pule pandak (Rauwolfia serpentina).
Pemungutan Hasil (Panen)
Penentuan saat panen suatu tanaman
obat hendaknya selalu diingat akan kwantitas dan kwalitas simplisia. Hal
ini mengingat jumlah zat berkhasiat dalam tanaman tidak selalu konstan
sepanjang tahun atau selama tanaman siklus hidupnya, tetapi selalu
berubah dipengaruhi oleh perubahan lingkungan. Misalnya tanaman Kelembak
(Rheum officinale) tidak mengandung derivat antrakinon dalam musim
dingin, melainkan antranol, yang dirubah menjadi antrakinon pada musim
panas. Umur tanaman juga umumnya merupakan faktor penting dalam
akumulasi bahan yang diinginkan.
Beberapa penentuan (pedoman) saat panen:
Bagi tanaman Empon-empon (familia
Zingiberaceae), panen dilakukan umumya pada saat bagian tanaman diatas
tanah menua atau kuning yang biasanya terjadi pada musim kering,dan jika
yang diambil akarnya. Misalnya temulawak (Curcuma xanthorrhiza)
- Daun dipungut sewaktu proses fotosintesa maksimal yaitu sebelum pembentukan buah. Misal tanaman Saga (Abrus praecatorius).
- Bunga dipetik selagi masih kuncup (sebelum berkembang) misal pada cengkeh (Eugenia caryophyllata).
- Buah dipetik menjelang masak, misal Solanum laciniatum sedangkan adas (Anethum graveolens) dipetik setelah masak benar.
- Biji dipungut sebaiknya pada saat buah masak
- Kulit diambil sewaktu bertunas
PRAMUKA PENEGAK
PENGERTIAN TAMAN OBAT KELUARGA taman
Obat Keluarga disingkat TOGA adalah sebidang tanah, baik dihalaman
rumah, kebun ataupun yang berkhasiat sebagai obat dalam rangka memenuhi
keperluan keluarga akan obat . bagi Rumah yang tidak memiliki halaman
yang luas TOGA dapat dilaksanakan dengan memanfaatkan pot atau bahan
bekas seperti ember, kaleng bekas cat dan lain sebagainya.
FUNGSI TAMAN OBAT KELUARGATOGA dapat
digunakan untuk mengobati beberapa macam penyakit. Sebagai penurun
panas, obat cacing, obat mencret dan sebagainya. Apabila setelah diobati
dengan TOGA, penyakitnya belum berkurang, maka pelu segera dibawa ke
Puskesmas yang terdekat. Selain untuk mengobati penyakit, TOGA dapat
pula dipergunakan untuk pencegahan penyakit maupun peningkatan derajat
kesehatan.Fungsi Taman Obat Keluarga antara lain untuk :1.Memelihara
kesehatanRamuan obat tradisional yang sering dimanfaatkan untuk
memelihara kesehatan antara lain :
cabe lempuyang, beras kencur, madu telur
dan lain sebagainya.2.Mengobati penyakitBanyak tumbuhan obat yang dapat
dimanfaatkan untuk pengobatan penyakit antara lain : kina untuk
malaria, temu hitam untuk obat cacing, jeruk nipis untuk obat batuk dan
lain sebagainya.3.Mencegah penyakitOrang dulu sering menggunakan minyak
sereh untuk menghalau nyamuk terutama di daerah malaria, rebusan daun
kumis kucing untuk mencegah batu ginjal, kunyit untuk mencegah maagdan
lain sebagainya.4.Memulihkan kesehatanBiasanya sehabis menderita
penyakit nafsu makan perlu diusahakan agar menjadi normal seperti sebelu
menderitasakit. Tanaman obat banyak memberikanpertolongan untuk
meningkatkan nafsu makan seperti ramuan yang bahan bakunya mengandung
temu hitam. Untuk menambah darah perlu dipacu dengan banyak makan sayur
seperti bayam dan zat putih telur seperti telur ayam.5.Memperbaiki gizi
keluargaBeberapa tanaman obat adalah tanaman penghasil buah-buahan atau
sayuran, seperti papaya, pisang, buah pare, daun katuk, dan lain
sebagainya. Bagian tanaman tersebut dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki
gizi keluarga.6.Pelestarian alamDengan menanam tanaman obat, terutama
tanaman yang dinyatakan hamper punah seperti : temu putih, pulasari,
gaharu dan lain sebagainya, maka upaya ini dapat diartikan upaya untuk
melestarikan tanaman obat. Di samping itu menanam tanaman yang banyak
digunakan untuk pembuatan obat, merupakan upaya untuk mencegahpunahnya
beberapa tanaman Indonesia.MACAM TANAMAN OBAT
1.Jenis tanaman obat sering digunakan
antara lain: kumis kucing, pegagan, jahe, kunyit, jeruk nipis, jambu
biji, daun wungu, beluntas, asam, lidah buaya, saga, temu lawak, pare,
papaya, pisang, sembung, sirih, temu kunci, ubi jalar dan lain
sebagainya.
2.Bagian tanaman yang digunakan
Toga atau kependekan dari Taman Obat
Keluarga, merupakan lahan atau tempat yang digunakan untuk budidaya
tanaman yang berkhasiat obat untuk memenuhi kebutuhan obat keluarga.
Tanaman berkhasiat obat sudah digunakan
sejak jaman nenek moyang sebelum adanya obat dari bahan kimiawi. Banyak
orang mengenal tanaman obat sebagai jamu (jawa). Pemanfaatan tanaman
toga tidak mempunyai efek samping seperti halnya mengkonsumsi obat
kimiawi.
- Fungsi Toga
Taman Obat Keluarga (TOGA) selain
berfungsi sebagai pelestari tanaman berkhasiat obat juga berfungsi
sebagai taman rumah tangga yang mampu menghasilkan oksigen (O2).
Tanaman toga selain sebagai media
penyembuh juga dapat dipergunakan sebagai media untuk terapi, perawatan
tubuh dan penghangat badan. Dalam mengenal toga yang harus diperhatikan
adalah cara memperlakukan bahan sehingga dapat dimanfaatkan sebagai obat
atau sesuai kebutuhan kita. Dalam dunia pengobatan ada pengobat alternatif
yang menggunakan tanaman toga sebagai media pengobatan, dalam hal ini
perlu adanya keterampilan dan pemahaman dalam meracik/meramu tanaman
berkhasiat obat.
- Budi Daya Toga
Dalam pembudidayaannya tanaman toga
tidak memerlukan lahan yang luas, cukup dengan sebidang tanah pekarangan
rumah atau dengan pot seperti halnya tanaman hias. Struktur tanah tidak
berpengaruh banyak terhadap pembudidayaan toga, yang terpenting adalah
perawatan dan pemupukan yang teratur sehingga nutrisi dari tanaman dapat
terpenuhi.
Budi daya toga di lingkup rumah tangga
dapat dimulai dari tanaman yang dapat dimafaatkan sehari-hari baik
sebagai bumbu masak atau sekedar bahan minuman penghangat badan.
Beberapa contoh tanaman yang biasa di
tanam/dipergunakan untuk bumbu masak di lingungan rumah tangga : jahe,
lengkuas (laos), sere, jeruk nipis, lidah buaya, pepaya, jambu biji dll.
Walaupun hanya dilihat sebagai tanaman buah, pepaya dan jambu biji
adalah salah satu sumber tanaman berkhasiat obat.
Budi daya toga dalam ruang lingkup usaha dapat menghasilkan peluang usaha yang dapat meraup keuntungan yang tidak sedikit.
Hal yang perlu diperhatikan dalam budi daya tanaman toga sesuai standar yang diberlakukan Departemen Kesehatan adalah :
- Lahan dan iklim yang cukup baik
- Bibit
- Cara budi daya
- Cara pengawetan
- Cara penyimpanan
- Cara Panen
Pada saat panen (kalangan usaha) atau pemanfaatan toga (dalam lingkup keluarga) yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut :
- Buah : diambil yang sudah masak
- Daun : yang sudah membuka sempurna, terletak pada cabang/batang yang langsung terkena sinar matahai.
- Daun Muda : diambil di ujung cabang/ranting, warnanya lain dari daun yang tua (warnanya lebih muda/cerah dari daun yang lain)
- Rimpang : diambil di musim kering dengan tanda-tanda mengeringnya bagian atas tanaman.
- Kulit kayu : diambil pada saat tanaman cukup umur dan dilakukan pada musim kering.
- Biji : dari buah yang sudah tua mengering/yang telah pecah
- Pembuatan simplisia
Simplisia adalah bahan baku obat tradisional.
Adapun cara perlakuan hasil toga adalah sebagai berikut :
- Pencucian
Tujuan pencucian adalah untuk memisahkan debu dan kotoran terutama tanah
- Pembentukan
- Rimpang/buah : diiris tipis, dijemur
- Kayu, kulit : dipotong sesuai ukuran lazim
- Daun, biji, bunga dll : langsung dikeringkan
- Pengeringan
- Daun, bunga, irisan rimpang, irisan buah, bahan lain yang mudah dikeringkan dengan cara dianginkan atau di jemur langsung.
- Untuk tanaman yang bergetah disarankan untuk dikeringanginkan terlebih dahulu agar kandungan alami dalam tanaman tidak menguap atau hilang.
- Penjemuran tidak boleh langsung bersentuhan langsung dengan tanah dan logam, harus diberi alas anyaman bambu atau sejenisnya.
- Bagian tanaman yang berupa kulit, batang, akar dan sejenisnya dikeringkan langsung di bawah sinar matahari atau dalam oven
- Pengemasan
Pengemasan dapat dilakukan dengan karung
plastik/goni. Yang perlu diperhatikan adalah apabila menggunakan bahan
yang tidak dapat dilewati air harus ditambahkan bahan yang mampu
menyerap uap air, contoh untuk kantong plastik di dalamnya ditambah
kertas untuk menyerap uap air. Hal itu dimaksudkan agar embun/uap air
yang dikeluarkan dari simplisia tidak menempel di simplisia lagi karena
akan menyebabkan tumbuhnya jamur.
Setelah dikemas karung simplisia baiknya diberi label untuk memudahkan pembedaan dengan simplisia lainnya.
- Contoh Toga dan Manfaatnya
No
|
Tanaman
|
Fungsi
|
Cara Pemanfaatan
|
Jeruk Nipis | Obat Batuk | Air perasan buah di tambah kecap manis diminum | |
Pare | Kencing manis, penambah nafsu makan | Pare diparut, diambil airnya diminum 1-3 kali sehari (± ¼ gelas belimbing) | |
Pepaya | Pencahar | Buah matang dimakan langsung | |
Penambah nafsu makan dan perbaikan pencernaan | Daun papaya ditumbuk halus, diambil airnya, diminum. | ||
Jambu Biji | Diare | Daun jambu muda dimakan bersama dengan garam sedikit.Atau daun jambu biji ditumbuk, tambah air matang dan garam sedikit, diperas dan diminum airnya. | |
Lidah buaya | Luka bakar | Ambil getah daun lidah buaya oleskan pada luka bakar/melepuh | |
Sirih | Mimisan | Ambil daun, gulung, potong ujungnya masukkan ke dalam hidung | |
Anti biotik/septik | Daun sirih direbus/diseduh air panas, minum dalam keadaan hangat | ||
Penghenti pendarahan | Ambil daun sirih, hancurkan dan tempelkan pada luka. (tidak untuk luka yang dalam) | ||
Bawang Merah | Demam pada anak | Bawang merah diparut, air jeruk nipis, garam dan minyak kelapa dicampur, kompreskan pada ubun-ubun | |
Ubi Jalar | Bisul | Daun ubi muda digilas dengan kedua telapak tangan sampai hancur, tempelkan pada bisul | |
Jahe | Memar | Jahe ditumbuk, tempelkan pada memar | |
Kencur | Memar | Jahe ditumbuk, tempelkan pada memar | |
Obat Batuk | Bila suka dikunyah mentah/ ambil airnya tambah air, diminum | ||
Kunyit | Sakit perut | Parut empu kunyit, ambil airnya tambah garam sedikit, minum | |
Sakit perut saat datang bulan | Kunyit diparut, tambah air dan peras tambahkan gula merah, minum | ||
Pisang | Luka | Ambil getah pohon pisang oleskan pada luka | |
Penutup luka bakar | Daun pisang muda digunakan untuk penutup luka bakar akan meberikan efek dingin | ||
Kelapa | Keracunan | Air kelapa hijau/muda apabila diminumkan pada penderita keracunan akan menimbulkan rasa mual dan memuntahkan racun yang tertelan | |
Luka | Kulit ari batang daun kelapa (emput: jawa) dikerok ditempelkan pada luka | ||
Jarak pagar | Sakit pada gigi berlubang | Ambil getah pohon jarak tambahkan garam sedikit tempelkan pada gigi berlubang | |
Jambu biji merah | Peningkat Hb | Makan daging jambu biji merah akan menambah kandungan Hb bagi penderita DBD |
Pendidikan Dasar Satuan Karya Bakti Husada
Langganan:
Postingan (Atom)